Jumat, 03 Januari 2014

Jhana



Jhana berarti kesadaran atau pikiran yang memusat dan melekat kuat pada objek.
Ada juga istilah lain, kammathana/meditasi, yaitu kesadaran/pikiran terkonsentrasi pada objek dengan kekuatan appana-samadhi (konsentrasi yang mantap, yaitu kesadaran/pikiran terkonsentrasi pada objek dengan kuat).

Faktor-faktor jhana
Faktor-faktor jhana ada lima macam
1.      Vittaka, ialah penopang pikiran yang merupakan perenungan permulaan untuk memegang objek.
2.      Vicara, ialah gema pikiran, keadaan pikiran dalam memegang objek dengan kuat.
3.      Piti, ialah kegiuran atau kenikmatan.
4.      Sukha, ialah kebahagiaan yang tidak terhingga.
5.      Ekaggata, ialah pemusatan pikiran yang kuat.


Vikkhambhana-Pahana adalah penekanan/pengendapan nivarana (rintangan/hambatan) dengan kekuatan jhana, yaitu dengan mengendapkan kekotoran batin. Selama jhana masih ada selama itu pula nivarana tidak timbul. Tetapi, bila jhana merosot, maka nivarana akan timbul lagi.

Jhana merupakan alat penekan/pengendap nivarana,
 1. Vittaka menekan/mengendap thina-middha
 2. Vicara menekan/mengendap vicikiccha
 3. Piti menekan/mengendap byapada
 4. Sukha menekan/mengendap uddhacca-kukkuca
 5. Ekaggata menekan/mengendap kamachanda

Tingkat-tingkat jhana
Menurut Abhidhammapitaka, terdapat 9 tingkat jhana
1.      Pathama-jhana, ialah jhana tingkat pertama.
Keadaan batin terdiri dari lima corak, yaitu vitakka, vicara, piti, sukha, dan ekaggata.
2.      Dutiya-jhana, ialah jhana tingkat kedua.
Keadaan batin terdiri dari empat corak, yaitu, vicara, piti, sukha, dan ekaggata.
3.      Tatiya-jhana, ialah jhana tingkat ketiga
Keadaan batin terdiri dari tiga corak, yaitu piti, sukha, dan ekaggata.
4.      Catuttha-jhana, ialah jhana tingkat keempat
Keadaan batin terdiri dari dua corak, yaitu sukha, dan ekaggata.
5.      Pancama-jhana, ialah jhana tingkat kelima
Keadaan batin terdiri dari dua corak, yaitu upekkhā dan ekaggata.
6.      Akasanancayatana-jhana, ialah jhana tingkat keenam
Keadaan dari konsepsi ruangan yang tanpa batas
7.      Viññanancayatana-jhana, ialah jhana tingkat ketuju
Keadaan dari konsepsi kesadaran yang tak terbatas.
8.      Akincaññayatana-jhana, ialah jhana tingkat kedelapan
Keadaan dari konsepsi kekosongan
9.      Nevasaññanasannayatana-jhana, ialah jhana tingkat kesembilan
Keadaan dari konsepsi bukan pencerapan pun tidak bukan pencerapan. (1-5 rupa jhana, 6-9 arupa jhana)

Menurut sutta pitaka, terdapat 8 tingkat jhana
1.      Pathama-jhana, ialah jhana tingkat pertama.
Dimana nivarana telah dapat diatasi dengan seksama. Keadaan batin terdiri dari lima corak, yaitu vitakka, vicara, piti, sukha, dan ekaggata.
2.      Dutiya-jhana, ialah jhana tingkat kedua.
Keadaan batin terdiri dari empat corak, yaitu, vicara, piti, sukha, dan ekaggata.
3.      Tatiya-jhana, ialah jhana tingkat ketiga
Keadaan batin terdiri dari tiga corak, yaitu piti, sukha, dan ekaggata.
4.      Catuttha-jhana, ialah jhana tingkat keempat
Keadaan batin terdiri dari dua corak, yaitu ekaggata dan upekkhā.
5.      Akasanancayatana-jhana
Keadaan dari konsepsi ruangan yang tanpa batas
6.      Viññancayatana-jhana
Keadaan dari konsepsi kesadaran yang tak terbatas.
7.      Akincaññayatana-jhana
Keadaan dari konsepsi kekosongan
8.      Nevasaññanasaññayatana-jhana
Keadaan dari konsepsi bukan pencerapan pun tidak bukan pencerapan. (1-4rupa jhana, 5-8 arupa jhana)
Dalam Abhidhamma, tingkatan rupa jhana ada lima, karena hal ini disesuaikan menurut keadaan, menurut bagian, dan jumlah kesadaran yang berada dalam rupa-vacara-citta, sebab kesadaran dari manda-puggala (orang yang tidak cerdas) tidak dapat melihat kekotoran dari vitakka dan vicara kedua-duanya ini sekaligus dalam waktu yang sama, hanya dapat membuang ‘keadaan batin’ satu persatu, yaitu dutiya-jhana membuang vitaka dan, tatiya jhana membuang vicara. Tetapi, tikkha puggala (orang yang cerdas) mampu menyelidiki dan melihat kokotoran dari vitakka dan vicara sekaligus dalam waktu yang sama, dan membuang vitakka dan vicara sekaligus. Karena itu, dalam sutta Pitaka, tingkatan rupa jhana ada empat.

Anapanassati dapat menolong objek yang lain
Setelah seseorang mencapai jhana keempat dengan anapanassati ia akan lebih mudah bila hendak menggunakan menggunakan ketigapuluh Sembilan objek lainnya. Dengan cara, pertama masuk jhana keempat dengan objek anapanassati kemudian turun sampai ke upacara Samadhi, disini kita memakai objek yang lain yang kita kehendaki. Dalam waktu tiga hari orang tersebut akan memperoleh jhana tertinggi dari objek yang digunakan.

Jhana tertinggi dalam anapanassati
Meditasi dengan objek anapanassati dapat memperoleh jhana keempat atau kelima, sehingga tidak mengetahui keluar masuknya nafas. Orang demikian dikatakan nafasnya telah putus namun sesungguhnya tidak, Hanya karena batin terputus sehingga dapat memisahkan dengan aktifitas jasmani.

Tidak ada komentar: