Minggu, 31 Maret 2013

KEPUASAAN DI DALAM DIRI

Barang yang sudah pakai biasanya dibuang. Istri atau suami yang kadarnya sudah lama biasanya kurang diperhatikan seperti layaknya ketika masih pacaran. kesetiaan, kecintaan, saling percaya, membentuk komunikasi yang baik sudah dihilangkan dan kurang dijalankan ketika sudah menjadi perumahtangga.

Masyarakat pada umumnya mempunyai persepsi kalau barang yang sudah tidak dipakai tidak bisa digunakan lagi, istri atau suami yang lama sudah tidak selera lagi alasanya bermacam-macam misalkan ada yang mengatakan tidak perawa, ketampanan atau kecantikannya sudah memudar, tidak kuat kerja akhirnya ditinggal dan mencari yang baru.

Punya barang baru yang lama di tinggal atau tidak di pakai lagi, punya rumah baru, yang lama tidak di pakai, akhirnya disuruhlah pembantunya yang menempati. inilah seninya berpikir manusia, sangat unik dan realistis. 

Namun, apakah harus seperti itu?

Kalau dilihat secara sepintas kelihatannya enak, asyik, menyenangkan karena punya mobil baru, rumah baru, pasangan yang baru, fasilitas yang memadai. dibalik semua itu sangatlah menderitanya sebagai manusia karena tidak cukup punya semua itu tetapi harus merawatnya, dan itu membutuhkan biaya, usaha, waktu yang sangat maksimal. 

Seyogyanya sebagai manusia yang mempunyai akal sehat, cukup merasa puas. Puas dengan satu istri/suami sudah cukup, punya mobil satu sudah cukup. Bukan berarti kepunyaan yang ada, yang dimiliki merupakan bekas tetapi sangat tidak. memang seperti itu adanya. fasilitas yang kita miliki bukan barang bekas dan tidak mempunya makna. jadi, belajarlah untuk berterima kasih, jangan hanya menerima keadaan yang baru namun hendaknya belajar untuk berterima kasih. 

Seperti layaknya sana saudara kita yang tiada/meninggal. Bukan berarti family yang meninggal kita abaikan dan PDnya bukan main, sudah tidak rasa tanggung jawab dan bakti bagaikan kita menghiyap tebu, habis manis sepah dibuang. Walau sanak saudara sudah meninggal, keluarga yang masih hidup mempunyai rasa bakti, membuat kondisi kebaikan kepada mendiang hingga dia bisa hidup bahagia.

Keluarga yang ada ataupun yang sudah tiada bukan barang bekas, bukan tidak ada lagi tanggung jawab namun, selamanya kita masih terus mengabdikan kepada mereka. Jadi, jangan sia-siakan hidup ini, selalu puas dengan apa yang dimilki, gunakan kebijaksanaan sebagai pelita penerang jalan hidupmu. Be happy

Tidak ada komentar: