Sutta-sutta mencatat berbagai motivasi untuk mempraktekkan kedermawanan. Kitab Anguttara Nikaya (A. iv, 236) merinci 8 motif berikut:
-
Asajja danam deti: orang yang memberi dengan kejengkelan, atau sebagai cara untuk menyinggung si penerima, atau dengan ide menghina dia1
-
Bhaya danam deti: rasa takut juga dapat memotivasi seseorang untuk berdana.
-
Adasi me ti danam deti: orang berdana sebagai balasan terhadap kebaikan yang dilakukan kepada dirinya di masa lalu.
-
Dassati me ti danam deti: orang juga mungkin berdana dengan harapan dirinya mendapatkan bantuan serupa di masa mendatang.
-
Sadhu danan ti danam deti: orang berdana karena perbuatan berdana dianggap baik.
-
Aham pacami, ime ne pacanti, na arahami pacanto apacantanam adatun ti danam deti: “Aku memasak, sedangkan mereka tidak. Tidaklah pantas bila aku yang memasak tidak memberi mereka yang tidak memasak.” Beberapa orang berdana dengan dorongan motif-motif altruisik semacam ini.
-
Imam me danam dadato kalyano kittisaddo abbuggachati ti danam deti: beberapa orang memberikan dana untuk mendapatkan reputasi yang baik.
-
Cittalankara-cittaparikkharattham danam deti: ada orang yang memberikan dana untuk menghiasi dan memperindah pikiran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar