Minggu, 31 Agustus 2014

Berlatih

Berlatih
Catatan kecil: Upasilo

Berlatih itu sangat penting. tanpa berlatih terus, kita tidak akan mampu melakukan perubahan yang lebih baik dan menerima sesuatu pengetahuan atau pengalaman yang baru.  Orang yang baru atau pun orang yang sudah lama sesungguhnya tidak ada yang bedanya, sebab mereka semuanya masih berlatih.
Berlatih menjadi lebih baik harus mampu menciptakan perubahan yang baru. Ada sebuah pesan tambahan yang sangat baik oleh Ajahn Chah, beliau berkata bahwa:
"Pastikan kamu berlatih setiap hari, setiap hari. Ketika
kamu merasa malas, tetap berlatih. Ketika kamu merasa
rajin, tetap berlatih. Berlatih Dhamma baik itu siang
ataupun malam. Ketika pikiran sedang tenang, tetap
berlatih. Ketika pikiran sedang tidak tenang, tetap
berlatih. Hal ini sama seperti ketika kamu masih seorang
anak kecil yang sedang belajar bagaimana cara menulis.
Pada awalnya huruf-hurufmu tidak akan terlihat bagus.
Ada yang badannya terlalu panjang; ada yang kakinya
terlalu panjang. Kamu menulis seperti layaknya seorang
anak kecil. Meskipun demikian, seiring waktu, hurufhuruf
itu akan menjadi semakin bagus karena kamu
terus berlatih".

Pesan saya: Ciptakan perubahan yang baru, dengan melakukan perubahan yang baru maka ada ilmu yang baru, dan itu akan menjadi tambahan ilmu hingga harta Anda akan menjadi besar.

Guru Teladan

Guru Teladan
Catatan kecil: Upasilo
Menjadi guru yang tersohor, diidentikan dengan guru yang cekatan dalam segala hal. tidak hanya mentranfer ilmu saja tapi memberi segala ilmu dan keterampilan yang dimilkinya. Apakah cukup dengan menyalurkan ilmu dan keterampilan yang dimilkinya?
Oh tidak! Guru adalah teladan yang patut dicontoh oleh seorang murid, membentuk sikap murid yang baik dan cerdas. kita bisa belajar dari salah Guru Meditasi yang tersohor di Thailand. Beliau adalah Ajahn chah:
Anak-anak seperti tanaman merambat. Ketika sebuah
tanaman merambat tumbuh, ia akan mencari sebuah
pohon untuk merambat naik. Jika sebuah pohon
berjarak 15 sentimeter darinya dan pohon lain berjarak
10 meter, pohon mana yang menurut kamu akan
dirambati oleh tanaman tersebut? Tanaman itu akan
merambat naik ke pohon yang terdekat. Tidak mungkin
ia akan merambat pada pohon yang berjarak 10 meter
tersebut karena terlalu jauh.
Dalam hal yang sama, para guru sekolah adalah orang
terdekat bagi murid-murid mereka. Mereka adalah orang
yang paling suka dicontoh oleh anak-anak. Jadi adalah
hal yang sangat penting bahwa para guru sekolah
sekalian mempunyai kebiasaan yang baik dan standarstandar
perilaku –dalam hal apa yang harus Anda
lakukan dan hal yang harus ditinggalkan – untuk dilihat
oleh anak-anak. Jangan mengajarkan mereka dengan
hanya menggunakan mulut anda. Cara Anda berdiri,
cara Anda berjalan, cara Anda duduk –setiap gerakan
Anda, setiap kata Anda – harus Anda buat menjadi
sebuah pembelajaran bagi anak-anak. Mereka akan
mengikuti contoh Anda karena anak-anak cepat dalam
mempelajari sesuatu. Mereka lebih cepat daripada orang
dewasa.
Selamat membaca dan semoga bermanfaat. 

Minggu, 03 Agustus 2014

Hari Raya Âsâïha



Yaõkiñci samudayadhammaæ,
Sabbantaæ nirodhadhammanti.

(Segala sesuatu yang muncul karena perpaduan faktor pembentuk, sewajarnya mengalami kehancuran).
(Dhammacakkapavattana sutta)

Peringatan Âsâïha sesungguhnya mengingatkan kita kembali pada sejarah kehidupan Buddha Gotama. Dalam sejarah kehidupan Buddha Gotama hanya satu kali hal ini terjadi. Sehingga kita sebagai siswa-siswi Sang Buddha hendaknya kita kembali mengenang kesakralan dari kejadian atau peristiwa yang diperingati pada Âsâïha Puja tersebut.
Puja yang telah kita lakukan adalah bentuk penghormatan, yang selayaknya kita tumbuh kembangkan dalam peringatan Âsâïha yang telah dilakukan setiap satu tahun sekali. Namun, disisi yang lain, puja tidak hanya kita lakukan pada saat-saat peringatan hari raya saja akan tetapi, bisa kita lakukan setiap saat, kapan dan dimana saja.
Ada 2 cara dalam melakukan bentuk puja/penghormatan :

1.      Dengan Amisa puja, memberikan penghormatan dengan wujud materi/benda. Seperti persembahan puja di Altar Sang Buddha. Contoh : Lilin/Pelita, Dupa, Air, Bunga, Buddha Rupang, Buah dll
2.            Dengan Patipati Puja, menjalankan praktik dhamma dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan menjalankan Sepuluh Dasapuññyakiriya Vatthu, Sîla, Bhavana/meditasi.
Bentuk Puja demikian sesungguhnya cara yang terbaik, bukan dengan meminta-minta/berdo’a supaya keinginan kita terkabulkan.
Peringatan Âsâïha Puja ini, memperingati 3 peristiwa yang sangat sakral :
1.            Buddha Gotama membabarkan Dhammacakkapatana sutta/ khotbah pemutaran roda dhamma kepala Pancavagiya bhikkhu, antara lain, Ayya Aññâ Kondañña, Ayya Bhaddiya, Ayya Vappa, Ayya Mâhânâma, dan Ayya Asajji.
2.            Buddha membentuk Sangha pertama kali
3.            Tiratana menjadi lengkap (Buddharatana, Dhammaratana, dan Saõgharatana).

Kamis, 03 Juli 2014

BUKAN BERWAJAH PEDAS


BUKAN BERWAJAH PEDAS

Pintar dan sehat juga berbudi sehat
Suka menjadi penasehat bukan pelaku berakal sehat
Jangan sampai badan sehat, tapi otak keminter
Lama-lama jadi keblinger.

Akal sehat, badan sehat, Otak cerdas
Tapi jangan suka bermain beringas
Sebab kita bukan orang buas
Tapi kita orang yang mudah puas

Negara kita butuh orang-orang cerdas, bukan berwajah pedas
Wajah melas, bukan malas tapi mau berjuang keras
Rakyat butuh perhatian, dan jaminan
Supaya tidak datang berkerumunan dan berdemonstran

Kita butuh kesejahteraan dan kemakmuran 
Bukan kemiskinan
Semoga pilihan menjadi kenyataan
Yang mau bekerja untuk kerakyatan
Itulah pilihan kita untuk didambakan. 

Oleh : Hendra

MELIHAT KEBENARAN


MELIHAT KEBENARAN
Tubuh ini halus diluar
Tapi didalamnya tak karuan
Yang membuat orang-orang terheran
Melihatnya terkadang pakai bayaran saweran 
Ini bukan masalahnya pameran
Tapi benaran bukan rekaan
Kita butuh kejelasan
Yang patut didambakan hingga membuat kita hidup berkesadaran
Ajaran Buddha hidup berkesadaran
Mengajarkan kita kebenaran
Untuk melihat kenyataan
Agar hidup kita cemerlang.
Oleh : Hendra

BERJIWA KEMANUSIAAN


BERJIWA KEMANUSIAAN
Lugas, tegas, keras bukan jaminan untuk berkuasa dalam memimpin
Kita butuh orang-orang yang mau mengabdikan diri pada masyarakat.
Orang yang berjiwa kemanusiaan, dan berbhineka tunggal ika
Bukan dipimpin oleh kekuasaan otoriter, dan hanya mementingkan kepentingan kelompok/pribadi.
Masyarakat sudah cerdas dan mampu menilai
Tidak usah menjadi penipu
Namun, dibalik layar mengunakan topeng kebiadaban dan arogan
Masyarakat butuh perhatian, butuh pembuktian yang nyata
Bukan KETEGASAN sebatas ucapan
Kini waktunya kita bangkit untuk maju
Berikan dukungan dan menjadi pelaku pendukung
Berikan bangsa ini pemimpin yang jujur, dan merakyat
Merakyat untuk rakyat bukan hanya pada saat pilpres
Tapi benar-benar rakyat bisa menikmati karyanya.
Oleh : Hendra



Sabtu, 21 Juni 2014

SEJUTA HARAPAN

SEJUTA HARAPAN
Mettacittena/upa

Hidup itu penuh mimpi-mimpi dan sejuta harapan
Harapan yang terpendah terkadang membuat kita bertanya
seolah-olah dimana mimpi itu?

Mimpi itu ada digenggaman kita
mimpi ada dalam diri kita

Kerahkan daya upaya;
Yakinkan bahwa saya mampu dan bisa
Dengan mengembangkan perhatian
dan selalu berkonsentrasi
Pilihlah mimpi yang tepat dan bermanfaat
Maka mimpi itu akan terwujud

Pahit manis perjalanan hidup
hanya satu yang membuat kita bahagia
selalu bersyukur.
Bersyukur artinya mau menerima kekurangan dan kelebihan yang kita miliki
dan selalu menerima apa adanya bukan ada apanya.

BEHAPPY!!

GEJOLAK BATIN - PERASA RESAH

GEJOLAK BATIN - PERASA RESAH
Mettacittena/upa

Resah, itulah bagian dari perasaan (Vedana)
Perasaan resah...
Tatkala hati sedang resah, kecendrungan pikiran negatif yang muncul
Perasaan resah...akibat sejuta impian tak tercapai
Kecewa..kecewa....dan kecewa....itulah yang ada.

Kita berdiri dan hidup - juga bukan benda mati dan benda hidup
Kita adalah manusia hidup
Penuh akal sehat, banyak ide dan gagasan.
Kita mampu menendah dan menepih perasaan resah
Gagal dan bangkit...Gagal dan bangkit itulah caranya menepis rasa itu.

Resah pasti ada ...karena kita pelaku sekaligus korbannya
Bangunlah jiwa besar, juga bertindak besar
Kita pasti bisa karena kita membangun prinsip besar
Oleh sebab itu kita pasti bisa menuju harapan yang pasti